Selasa, 25 September 2018

9 Anggota Geng Motor Begal Gabungan dari 3 Grup, 1 Orang Harusnya Ambil Sidik Jari STTB

 http://temankartu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Sembilan anggota geng motor berusia remaja diringkus personel Polsek Sunggal, Senin (24/9/2018) kemarin. Mereka merupakan gabungan dari beberapa geng motor dan dua di antaranya berstatus ketua.

Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi menyebutkan, 9 pelaku itu merupakan gabungan dari 3 geng motor.

“Mereka ini merupakan gabungan dari grup PXD, Cadaz dan 234 SC. Namun yang lebih banyak dari grup PXD. AN merupakan ketua PXD dan JJS adalah ketua grup Cadas,” beber mantan Kapolsek Lubuk Pakam itu. Bandar Poker Online

 http://temankartu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Dalam menjalankan aksinya, kesembilan pelaku juga sudah berbagi peran, mulai dari mengincar calon korban hingga mencari pembeli.

“Untuk peran MAS, anggota grup PXD ini, tugasnya mencari korban yang akan dicuri sepeda motornya. Lalu TAS yang merupakan anggota grup 234 SC bertugas menyimpan hasil rampokan. Selanjutnya, sepeda motor itu diserahkan kepada Bambang Syahputra yang bertugas menjual,” jelas Yasir Ahmadi.

Hingga saat ini, lanjut Yasir, pihak kepolisian masih memburu terduga lainnya yang belum tertangkap.

“Beberapa rekan pelaku juga masih kita buru, BG, DP dan YG,” tegasnya.

Sementara itu, satu dari 9 remaja itu dikatakan baru saja akan mengambil sidik jari di sekolahnya.

Hal itu diungkapkan seorang wanita yang datang menyaksikan paparan para tersangka tersebut. Dia hanya bisa duduk termenung di halaman Mapolsek Sunggal menyaksikan anaknya mengenakan seragam oranye tahanan.

Perempuan yang mengaku bernama boru Pakpahan itu merupakan orangtua dari tersangka berinisial JJS. Dia benar-benar tak menduga anaknya terlibat aksi begal dan kini harus mendekam di balik jeruji besi.

“Saya orangtua JJS. Anak saya cuma terjebak itu. Nggak pernah dia ikut-ikut geng motor itu,” katanya sedih.

Wanita itu semakin lirih mengingat hari Senin (24/9/2018) kemarin, sang anak seharusnya menyelesaikan administrasi berkas STTB-nya di sekolah.

“Harusnya sidik jari anak ku itu di sekolahnya hari ini. Tapi kayak gini lah, ditangkap rupanya dia. Bagus-bagusnya dia di rumah. Nggak pernah dia ikut-ikut kayak gitu. Tapi kok bisa lah kayak gini dia,” sesalnya.


EmoticonEmoticon