Selasa, 25 September 2018

Hotman Paris Minta Panglima Hukum Oknum TNI AU yang Rusak Toko Playstation Tomb Raider

 http://temankartu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Pengacara kondang berdarah Batak Hotman Paris Hutapea mengomentari dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI AU terhadap pengusaha rental dan servis playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu.

Dari rekaman yang diunggah akun instagram @Hotmanparisofficial, ia meminta kasus pengeroyokan tersebut segera diusut.

"Kepada Bapak Panglima, kami warga Indonesia yang lagi berlibur di Swedia mendapat banyak laporan dan pengaduan tentang adanya dugaan puluhan oknum TNI yang merusak toko warga Indonesia di Medan," kata Hotman.

"Seluruh Indonesia minta bantu ke Hotman Paris untuk menyuarakan keprihatinan ini. Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?" sambungnya lagi. Bandar Poker Online

 http://temankartu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Sebuah rental PlayStation di Jalan Brigjend Hamid, Kota Medan, porak-poranda setelah diserbu sekolompok berseragam loreng-loreng.

Aksi penyerbuan ini terekam dalam video yang diunggah warganet pemilik akun @Soenardi Lim Beng Sun, Selasa (25/9/2018) dini hari.

Dalam unggahan tersebut, Sonardi menuliskan bahwa telah terjadi kerusuhan setelah sekolompok Anggota TNI AU datang menyerbu PlayStation tersebut.

Video ini pun menjadi perbincangan para warganet. Ada yang mengecam tindakan penyerangan tersebut dan ada yang menyalahkan pihak pemilik rental PlayStation tersebut.

Menanggapi kabar anggota TNI AU yang dikeroyok di rental playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu, Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey memberikan pernyataan resmi.

Berdasarkan penuturannya, kejadian berawal saat anak anggotanya atas nama Pelda Muhammad Chalik (45) yang bertugas Dinas Logistik (Dislog) memperbaiki playstation.

Biaya perbaikan playstation dikenakan Rp 100 ribu.

Playstation belum diperbaiki, Chalik datang ke tempat itu untuk mengambil playstation anaknya.

Hal ini lantas membuat Pelda Muhammad Chalik cekcok dengan kasir dan dicegat satpam.

"Waktu itu terjadi cekcok adu mulut dan berantam. Saat berantam itu lah pemilik tempat usaha atas nama Joni reflek mengambil stick baseball berbahan besi dan mengeroyok Chalik," kata Lengkey di Lanud Soewondo, Selasa (25/9/2018).

Akibat kejadian ini, Chalik mengalami luka-luka di wajah dan pinggang. Ia terpaksa dibawa ke RS Malahayati untuk mendapat perawatan medis.

"Jadi sebenarnya ini permasalahan cuma tidak pas karena pembayaran. Dia tidak terima karena playstation anaknya tidak diapa-apain tapi kenapa bayar," ujar Lengkey.

Lebih lanjut, Lengkey menuturkan langkah ke depan sudah dilakukan, seperti kemarin malam pengusaha playstation sudah meminta maaf.

"Kalau masalah ini diangkat pasti jadi saling dendam dan saling menuntut. Lebih baik karena ini tahun politik tidak usah diperpanjang permasalahan ini. Kebetulan keluarga dari Chalik sudah mau menerima," sebutnya.

Terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan anggota TNI AU, Lengkey menegaskan personel TNI AU tidak ada melakukan aksi balas dendam.

Rekan Muhammad Chalik hanya mau menjemput anggota yang dipukul, untuk mengamankan dan meminta penjelasan.

"Pemilik playstation dan satpam tidak tahu yang dipukul anggota TNI AU. Tapi yang jelas perdamaian sudah dilakukan dan saya saksikan," terang Lengkey

"Harapannya, untuk anggota agar menghindari masalah apalagi dengan masyarakat sipil. Kemarin saya ambil apel khusus, kalau ada masalah silahkan lapor kesaya. Sebagai yang dituakan di sini apa kebijakan dan tindakan. Maka kita harus menyelesaikan masalah itu bersama," tutup Lengkey.


EmoticonEmoticon