Sabtu, 03 November 2018

Penyelam Basarnas Meninggal Dunia Saat Evakuasi Lion Air

 Penyelam Basarnas Meninggal Dunia Saat Evakuasi Lion Air

Seorang penyelam dari Indonesian Diver Rescue Team meninggal dunia saat mengevakuasi korban dan serpihan pesawat Lion Air di perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).

Penyelam yang diketahui bernama Syachrul Anto tersebut diduga meninggal akibat dekompresi.

“Iya, betul (ada penyelam yang meninggal). Kita sedang berduka,” ucap salah seorang anggota Basarnas saat dikonfirmasi kumparan.com, Sabtu (3/11/2018).

Kabar duka tersebut pertama kali disebarkan oleh rekan Anto, Yosep Safrudin melalui akun media sosialnya. Ia menyebut, Anto dikenal sebagai penyelam berpengalaman yang cukup aktif dalam misi kemanusiaan.

“Tanpa lelah dan rela meninggalkan perusahaan sampai bulanan untuk ikut partisipasi dalam misi kemanusiaan,” kata Yosep, Jumat (2/11/2018). Bandar Judi Poker Online

 http://temankartu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Menurut Yosep, Anto baru satu pekan lalu kembali dari Palu. Namun, ia langsung minta dijemput di Bandara Halim Perdanakusumah pada Rabu (31/10) untuk ikut serta dalam evakuasi Lion Air.

“Minta dijemput di Halim dua hari yang lalu, pinjam alat selamku, minta diantar ke posko evakuasi JT-610 di Priok,” kenangnya.

Namun siapa sangka, misi JT-610 menjadi penyelaman terakhir bagi Anto. Anto meninggal dunia setelah sempat dua hari menyelam di Karawang untuk mengevakuasi korban Lion Air.

Syachrul Anto, meninggal saat proses evakuasi korban dan serpihan pesawat Lion Air, Jumat (2/11/2018). Ini bukan kali pertama Anto ikut andil dalam misi kemanusiaan.

Sebut saja saat pesawat Air Asia PK-AXC QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang di akhir 2014 lalu, Anto juga hadir membantu di sana.

Penyelam Spesialis Misi Kemanusiaan

Dalam akun media sosialnya, Anto sempat mengomentari unggahan Rendra Hertiadhi yang kala itu menjadi komandan I-Divers. Anto menyebut, tidak akan pernah lupa masa-masa evakuasi Air Asia di pergantian tahun itu. Bandar Judi Togel Online

 http://teman4d.online/

“Menerawang dan ingat kembali ke masa di bawah komando I-Divers qq Alpha Rendran Hertiadhi. Ingat akan perintah standby, deploy berulangkali dari Danru Ebram,” tulis Anto, dua tahun silam.

Dalam proses evakuasi Air Asia itu, Anto tergabung di tim Bravo bersama sejumlah penyelam profesional lainnya. Setelah mendapat perintah langsung dari Kabasarnas saat itu, tim Alpha dan tim Bravo tersebut langsung terjun ke lapangan untuk menunaikan tugas masing-masing.

Kedua unit tersebut merupakan gabungan dari para relawan yang berkualifikasi di bidang penyelaman. Mereka, termasuk Anto, memang biasanya terjun untuk membantu atas dasar kerelaan dan keinginan untuk berdharmabakti kepada negara.


EmoticonEmoticon