Kamis, 04 Oktober 2018

Rencana Menginap di Rumah Teman, ABG Diperkosa Sopir Angkot

 Rencana Menginap di Rumah Teman, ABG Diperkosa Sopir Angkot

Melati (16)–sebut saja namanya begitu–tak pernah menduga, rencananya hendak menginap di rumah teman, malah berujung petaka. Terbujuk oleh tipu daya seorang pria, gadis remaja itu disekap dan diperkosa.

Harapan untuk mempersembahkan kehormatan yang selama ini dijaganya pada suaminya saat menikah nanti sirna. Keperawanannya gadis remaja itu direnggut paksa oleh seorang sopir angkot berinisial A (28), di Jalan Bunga Rinte, Gang Ester, sekaligus tempat kos pelaku, Rabu (2/10/2018) sekira jam 23.00 wib. Bandar Judi Poker Online

 http://temankartu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Informasi yang diperoleh di Mapolsek Delitua Sabtu (4/10/2018) siang, sekira 13.00 wib, warga Jalan Perintis, Desa Baru, Kecamatan Pancurbatu, itu hendak bermain dan menginap ke rumah temannya Rika (16) yang berada di Jalan Tuntungan, Pancurbatu.

Saat hendak berangkat ke kediaman Rika, Melati meminta tolong kepada teman prianya berinisial Y (17), warga Simpang Adam Malik untuk mengantarnya. Y yang setuju pun mengantar Melati dan menjemputnya di depan SPBU Pancurbatu, sesuai permintaan Melati.

Setelah Melati jumpa dengan Y di depan SPBU, sepasang remaja ini pun berangkat berboncengan menaiki kreta menuju rumah Rika.

Setiba di kediaman Rika, ternyata temannya itu tidak berada di tempat, karena sedang mengikuti kegiatan gotong-royong. Melati menyusul Rika di tempat teman yang sedang melaksanakan kegiatan gotong-royong itu.

Tiba di sana, Melati pun berjumpa dengan Rika. Setelah berbicara panjang lebar, ternyata Rika mengaku baru akan pulang ke rumah agak larut malam. Alhasil, Melati pun membatalkan niatnya untuk menginap di rumah temannya itu dan kembali meminta kepada Y untuk mengantarkan dia pulang ke rumah.

Temannya Y setuju dan membonceng kembali Melati menuju ke rumahnya. Namun di perjalanan, Y singgah ke rumahnya dengan alasan perlu sesuatu lalu menyuruh Melati untuk menunggu di warung dekat rumahnya.

Saat itulah, A yang melihat Melati duduk sendiri kemudian menghampiri gadis itu lalu pura-pura bertanya. Melati yang masih polos, menjawab seadanya, bahwa dia sedang menunggu Y untuk mengantarkannya pulang, ketika ditanya pelaku.

Mendengar jawaban Melati yang dilihatnya masih polos, pelaku makin banyak bertanya dan akhirnya mengaku bahwa dirinya adalah abang Y. A kemudian mengatakan bahwa Y sedang kena marah sama ibunya dan tidak bisa mengantar Melati, dan meminta dia untuk menggantikannya.

Melati yang masih polos, percaya dan setuju saja diantar oleh A. Selanjutnya keduanya berangkat menaiki mobil angkot milik pelaku.

Namun, di pertengahan perjalanan, pelaku mengajak Melati untuk singgah ditempat kosnya guna mengambil sesuatu. Lagi-lagi Melati setuju saja, karena tak merasa curiga.

Tiba di tempat kosnya, A kemudian menyuruh Melati untuk turun sebentar dan singgah. Melihat perilaku Y yang baik, Melati merasa A yang mengaku sebagai abang temannya itu juga baik dan tak mungkin berbuat jahat. Dia pun menuruti tawaran pelaku.

Saat berada di dalam kamar kos itulah pelaku mulai melancarkan rayuannya terhadap Melati dan berhasil mengajaknya bercerita panjang hingga larut malam.

Sadar hari sudah larut malam, Melati pun meminta A untuk mengantarnya pulang. Namun, pelaku menolaknya dan malah mengunci pintu.

Melihat pintu dikunci, Melati baru sadar bahwa A sudah memiliki niat tidak baik terhadap dirinya dan mendesak pelaku untuk mengantarnya pulang.

Alih-alih menuruti permintaan Melati, pelaku malah marah dan mendekati dirinya lalu meraba-raba tubuh gadis itu.

Akibatnya, Melati makin ketakutan dan mencoba berjalan ke arah pintu. Saat itulah pelaku melontarkan ancaman yang membuat Melati merasa takut. “Kalo nggak mau, ku habisi kau!” Ancam A kepada Melati saat itu.

Melati yang sudah ketakutan setengah mati akhirnya pasrah dan merelakan keperawanannya direnggut pelaku. Puas melampiaskan nafsunya, pelaku tertidur dan pagi harinya baru mengantarkan Melati di depan sebuah warnet di Simpang Selayang.

“Aku nggak nyangka kalau dia berani ngaku abangnya Y. Waktu di kosnya aku diancam untuk menuruti kemauannya. Karena aku takut, aku pasrah lah bang,” beber Melati saat membuat laporan.

Orangtua Melati, IN (45), mengaku sangat marah dengan ulah pelaku. Dia berharap agar A bisa ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya.

Sementara itu, personel Polsek Delitua yang mendapat laporan langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku.

Kapolsek Delitua Kompol BL Malau SH SIK, membenarkan sudah menerima laporan korban. “Pelaku saat ini sudah kita amankan dan sedang dalam penyidikan,” sebutnya singkat.


EmoticonEmoticon