Selasa, 04 September 2018

Bangkrut, Ia Dipinjam Uang oleh Teman Pincangnya. Beberapa Tahun Kemudian, "Momen Pertemuan" Mereka Bikin Mata Berkaca-kaca! Simak Videonya


Heri adalah seorang pengusaha yang sempat sukses. Karena beberapa hal, ia kini dikejar-kejar lintah darat dan bahkan harus menjual mobil dan rumah untuk membayar gaji karyawannya. Kini, dia tidak ada apa-apa lagi.. Sehingga ia pun memutuskan untuk pergi ke kota lain memulai usahanya dari awal.


Sebelum pergi, Heri menelepon teman baiknya Andi untuk mengajak ketemuan. Heri ingin pamit untuk terakhir kalinya. Dengan terseok-seok Andi datang ke tempat ketemuan.

Heri lalu heran "Ada apa nih bro? Kakimu kenapa?"

Andi mencoba menenangkan Heri berkata, "Bukan masalah besar kok bro..hanya jatuh saja..Dengar-dengar kamu bangkrut yah? Kok bisa??"

Heri pun menghela napas menjelaskan, "Dunia bisnis seperti dunia perang bro. Uang dan proyekku habis digondol orang. Rumah dan mobil juga nggak ada. Aku ngerasa tempat ini sudah nggak cocok denganku. Aku mau coba ke kota lain.."


Andi langsung merogoh koceknya dan memberikan sebuah kartu ATM ke Heri. "Memulai lagi dari awal di kota lain pasti butuh duit banyak. Walaupun isi rekening ini nggak seberapa, tapi gunakanlah ini bro."


Saat Heri mau meninggalkan kota itu, Andi kembali memanggil sahabatnya. Ia lalu melepas kalung emas dari lehernya dan melemparnya ke Heri.

"Kalau uangmu ludes, jual saja ini bro!"


Heri sangat terharu akan kebaikan teman karibnya itu. Hanya Andi lah yang sampai bangkrut pun masih rela membantu Heri.

Sambil memegang kalung emas itu, dalam hati Heri berjanji untuk membalas kebaikan Andi saat dirinya sudah sukses.


Beberapa tahun kemudian, ternyata Heri benar-benar meraih kesuksesan dengan bisnis barunya. Ia menjadi direktur, punya mobil dan sopir pribadi.

Namun ia selalu teringat akan temannya Andi yang pernah menolongnya. Ia pun memerintah bawahannya untuk mencari keberadaan Andi dan keadaannya sekarang.


Andi yang dulunya pincang kini duduk di kursi roda. Setiap hari ia merindukan sahabatnya Heri, namun sejak Heri pamit, mereka sudah kehilangan kontak.

Sambil melampiaskan rasa rindunya, Heri pun bernyanyi. Lagu yang dinyanyikannya berjudul 兄弟 想你了 (Merindukanmu, saudaraku).



Tak disangka, dari belakang, tiba-tiba ada yang ikut menyanyi.


Ternyata orang yang menyanyi itu ialah sahabatnya yang dirindukannya.


Sambil menangis ia berkata, "Saudaraku, akhirnya kamu kembali."


Heri lalu mengeluarkan kalung emas yang dulu dipinjamkan Andi kepadanya. "Aku tidak pernah menjualnya. Maaf, aku telat mengembalikannya."

"Aku sudah tahu penyebab kamu jadi begini sekarang. Uang yang keluargamu sediakan untuk operasi kakimu, malah kamu pinjamkan kepadaku. Akibatnya kamu harus naik kursi roda begini."


Andi yang rendah hati hanya mengatakan, "Sudahlah, nggak usah membahas hal itu lagi.."

Tapi Heri yang merasa berhutang budi padanya lalu mengatakan kalimat yang membuat sahabatnya menangis. "Tak peduli apakah harta bendaku akan ludes, aku tetap akan membuat kakimu bisa kembali pulih!"


"Mulai sekarang, aku akan bertanggung jawab pada sisa hidupmu. Aku berharap kita selamanya bisa jadi saudara. Aku juga berharap semoga di kehidupan selanjutnya kita masih bisa jadi saudara."

Mereka kemudian berpelukan dengan penuh rasa haru.


Meskipun bermil-mil jarak yang memisahkan, sahabat tidak pernah terpisah karena persahabatan tidak diukur dengan jarak melainkan dengan hati.

Hadiah terbesar dalam kehidupan adalah persahabatan. Apakah kamu telah mendapatkannya?



EmoticonEmoticon