Kamis, 07 Februari 2019

Kesal Dimintai Sabu, Abang Beradik Habisi Teman Sendiri, Jasadnya Dibuang ke Sumur Tua

Kesal Dimintai Sabu, Abang Beradik Habisi Teman Sendiri, Jasadnya Dibuang ke Sumur Tua

Gara-gara dipaksa memberi sabu-sabu, Wira Barus (28) dan adiknya Abdul nekat menghabisi nyawa temannya sendiri, Apri Winata Tarigan (27), warga Perumahan Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Deliserdang.

Jasad Apri ditemukan dalam kondisi membusuk di dalam sebuah sumur, Selasa (27/11/2018) lalu. Polisi kemudian meringkus Wira Barus berselang dua hari setelah temuan jasad tersebut, tepatnya Kamis (29/11/2018). Namun, Abdul hingga kini masih berstatus buron.

Hal itu terungkap saat Kepolisian Sektor Patumbak Polrestabes Medan menggelar rekonstruksi pembunuhan tersebut di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Desa Sigara-gara, Patumbak, Kamis (7/2/2019), sekira pukul 11.30 Wib.

Dari rekonstruksi, diketahui bahwa peristiwa pembunuhan itu berawal ketika Wira baru saja tiba di kediamannya, Jalan Pertahanan, Desa Sigara-gara bersama temannya Riski. Tak lama berada di dalam kamar, Apri pun tiba di sana.

Saat bersamaan adik Wira, Abdul berada di depan rumah sedang mengupas kelapa menggunakan kapak.

Mengetahui Wira dan Riski masuk ke dalam kamar, Apri pun mengikuti keduanya. Di dalam kamar, Apri kemudian meminta sabu kepada Wira.

“Mana sabunya?” tanya Apri ketika itu kepada Wira, seperti dituturkan Kanit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu Budiman Simanjuntak di sela gelar rekonstruksi. Namun saat itu, Wira mengaku bahwa tidak ada menyimpan atau memegang sabu. “Nggak ada,” kata Wira kepada Apri.

Namun, jawaban Wira ternyata tak memuaskan bagi Apri. “Tidak mungkin tidak ada, orang kalian baru belanja,” desaknya lagi kepada Wira.

Karena tak percaya, Apri kemudian membongkar seisi kamar Wira untuk mencari sabu, lalu mengambil bong (alat hisap sabu) yang ada di dalam kamar itu. Apri kemudian memaksa Wira mengisi sabu ke bong tersebut. Bandar Judi Poker Online

https://temanpoker99.me/app/Default0.aspx?lang=id

Saat itu, Wira hanya melihat Apri mengacak-acak kamarnya dan dia pun keluar. Namun, berselang beberapa menit, Wira kembali ke kamar dan menegaskan kepada temannya itu bahwa dia tidak memiliki sabu.

Merasa kesal tak mendapat sabu-sabu, Apri kemudian mengancam Wira. “Ku kibuskan (laporkan) kau nanti ya!” ancamnya kepada Wira ketika itu.

Wira tak menjawab ancaman Apri tersebut, lalu pergi keluar rumah.

“Tersangka kemudian mengambil kapak yang digunakan untuk mengupas kelapa tanpa sepengetahuan adiknya dan kembali masuk ke dalam kamar,” jelas Budiman.

Tiba di dalam kamar, tanpa basa-basi, Wira kemudian mengayunkan kapak tersebut ke arah kepala Apri. Spontan, pria 27 tahun roboh bersimbah darah.

Melihat kejadian itu, Riski yang masih berada di dalam kamar pun ketakutan dan langsung kabur meninggalkan rumah.

Selanjutnya, Abdul kemudian masuk ke kamar membawa sekeping papan. Di dalam kamar itu, dia kemudian memukulkan papan tersebut ke kepala Apri sebanyak satu kali.

Belum juga puas, Abdul keluar dari kamar dan kembali lagi dengan membawa seutas kawat jemuran. Dia kemudian menjerat leher Apri untuk memastikan pria itu sudah benar-benar tewas. Kemudian, kedua abang beradik itu meninggalkan mayat Apri di dalam kamar.

Berselang beberapa waktu, Wira dan Abdul kembali ke rumah mereka dan masuk ke kamar. Keduanya kemudian membungkus mayat Apri menggunakan sprei lalu menggotongnya ke sebuah sumur tua yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari kediaman mereka.

Sesampainya di sana, Wira dan Abdul langsung mencemplungkan mayat Apri ke dalam sumur. Selanjutnya, Abdul melemparkan beberapa batu besar ke dalam sumur tersebut dengan tujuan agar mayat Apri tenggelam. Selanjutnya abang beradik itu pulang ke rumah mereka.

“Rekonstruksi ini digelar untuk melengkapi berkas perkara tersangka Wira Barus, agar perkaranya bisa dipersidangkan,” pungkas Budiman.

Pada gelar rekonstruksi, Abdul diperankan oleh salah seorang pekerja harian lepas di Mapolsek Patumbak.


EmoticonEmoticon