Kamis, 20 Desember 2018

Dua Buron Pembawa 15 Kg Sabu Disebut ‘Pemain Besar’ Tanjungbalai Untuk Jaringan Internasional

 Dua Buron Pembawa 15 Kg Sabu Disebut ‘Pemain Besar’ Tanjungbalai Untuk Jaringan Internasional

Polisi masih memburu dua terduga lainnya, Rio dan AL, yang membawa 15 kilogram sabu-sabu dari Kota Tanjungbalai menuju Medan, Selasa (18/12/2018) malam kemarin.

Hasil penelusuran dari beberapa warga, keduanya disebut abang beradik yang tinggal di Kelurahan Selat Lancang, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai.

Rio disebut-sebut sudah cukup lama menekuni bisnis narkotika dan merupakan bagian dari jaringan internasional. Di kawasan tempat tinggalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa pria itu merupakan pemain besar.

“Dah lama kalo si Rio itu ‘main’ sabu. Kalo untuk daerah sini, udah hampir ratalah orang tau. Tapi tak ada yang berani, karena kata orang kuat dekingnya,” sebut pria itu, Kamis (20/12/2018) sore.

Dia menjelaskan, sebelum penangkapan sabu 15 kilogram kemarin, 20 kilogram sabu-sabu yang diamankan sekitar satu bulan lalu juga merupakan bagian dari operasi sindikat itu.

“Sabu 5 kilo lebih yang ditangkap Angkatan Laut hari itu (Juli 2018-red), katanya punya orang itu juga. Udah kuat kali jaringan orang itu di Malaysia, semua barangnya itu masuk dari Malaysia,” bebernya. Bandar Judi Togel Online

 http://teman4d.us/

Pria 28 tahun itu bahkan mengatakan, sabu-sabu sebanyak 31 kg yang sebelumnya diamankan Tim BNN RI di Jalan Al-Watoniah, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai pada Kamis (20/9/2018), juga diduga memiliki keterlibatan dengan kedua orang tersebut.

“Entah siapalah bos orang ini. Tapi kalo ‘main’ selalu berkilo-kilo lah. Kabar-kabarnya ada deking orang itu yang kuat kali di sini. Makanya, payah kali ditangkap. Mungkin yang orang Malaysia itulah pemodalnya. Soalnya, kalo duit berpuluh-puluh miliar punya orang ini rasanya gak mungkinlah. Orang ini cuma cari untung,” imbuhnya lagi.

“Dulu orang itu jual sendiri di sini. Tapi paket-paket agak besar jugalah, paling sikit harga jutaan lah. Kalau paket-paket cepek (Rp100.000) tak diladeni orang itu,” katanya.

Hal senada juga diungkap warga Tanjungbalai lain yang mengaku sudah cukup mengenal kiprah kedua orang tersebut. “Kalau betul si AL yang adek si Rio itu, baru-baru ini aja dia ku rasa ikut. Sering naik Ninja Warrior-nya itu di kota ini. Semenjak ikut-ikut abangnya itu mulai sombong dia di Kota Tanjungbalai ini,” jelasnya.

Seperti diketahui, Rio dan AL berstatus buron setelah berhasil meloloskan diri dari kejaran polisi saat membawa 15 kilogram sabu-sabu dengan menggunakan mobil Toyota Innova BK 1565 TW, Selasa (18/12/2018) malam kemarin.

Saat itu, Rio mengemudi di belakang mobil yang dikendarai Brigadir Dicky Purwanto bersama Ketua Partai Golkar Tanjungbalai Selatan, Agus Yanto dan Nur Famizal bin Ramdan, seorang warga negara Malaysia asal Selangor.

Perjalanan tersebut berawal dari Tanjungbalai sekira pukul 19.30 Wib. Sebelumnya, Agus menjemput Brigadir Dicky di Jalan Teuku Umar Tanjungbalai.

Keduanya kemudian menaiki mobil menuju ke rumah Rio di kawasan Selat Lancang. Sesampainya di sana, Agus dan Dicky kemudian bertemu Rio dan berpindah ke mobil Toyota Innova BK 1565 TW. Selanjutnya, ketiganya menuju doorsmeer milik yang tak jauh dari rumah itu.

Di doorsmeer itu, Rio dan Agus kemudian mengangkat 3 tas ransel berisi sabu-sabu ke dalam mobil Toyota Innova dengan disaksikan Brigadir Dicky.

Ketiga orang itu kemudian bergerak menaiki menuju ke Simpang Kawat Asahan. Sesampainya di sana, mereka berhenti dan bertemu Nur Famizal dan AL yang mengendarai mobil Suzuki Vitara warna putih.

Agus dan Brigadir Dicky kemudian turun dari mobil Toyota Innova dan pindah menaiki mobil Suzuki Vitara, sementara AL turun dari mobil Suzuki Vitara dan berpindah ke mobil Toyota Kijang Innova.

Kemudian Brigadir Dicky mengemudi mobil Suzuki Vitara membawa Agus dan Nur Famizal. Mereka berjalan di depan mengawal mobil Toyota Innova yang membawa tas-tas ransel berisi sabu-sabu dengan pengemudi Rio didampingi AL.

Setibanya di Jalan Cokroaminoto Kisaran, mobil Suzuki Vitara yang dikemudikan Brigadir Dicky dihentikan personel Sat Narkoba Polres Tanjung Balai dan Sat Reskrim Polres Asahan.

Melihat mobil temannya dihentikan, Rio pun langsung balik kanan dengan Toyota Innova melarikan diri ke arah ke Jalinsum Rantauprapat.

Sekira pukul 2.00 Wib, Rabu (19/12/2018), polisi akhirnya menemukan mobil tersebut terparkir di pinggir jalan.

Selanjutnya Team Opsnal Sat Res Narkoba berusaha mencari Rio dan AL, namun hingga Kamis (20/12/2018) siang, belum juga ditemukan.


EmoticonEmoticon