Rabu, 21 November 2018

Motif Pembunuhan Wanita yang Mayatnya Disimpan di Lemari Terungkap, Dipicu Pembagian Tidak Rata

 Motif Pembunuhan Wanita yang Mayatnya Disimpan di Lemari Terungkap, Dipicu Pembagian Tidak Rata

Polisi saat ini telah mengamankan dua orang pelaku pembunuhan Ciktuti Iin Puspita yang ditemukan tewas di dalam lemari kamar kosannya pada Selasa (20/11/2018).

Korban Ciktuti Iin Puspita ditemukan tewas di dalam lemari dengan kondisi penuh luka.

Penemuan jasad Ciktuti Iin Puspita yang ditemukan tewas di dalam lemari ditemukan oleh pembantu yang bekerja di rumah Kost 21 yang beralamat di Jalan Mampangprapatan VIII Gang Senang Kompleks Bapenas RT 03 RW 01, Tegal Parang, Mampangprapatan, Jakarta Selatan.

Tewasnya wanita yang berprofesi sebagai pemandu lagu itu diduga karena masalah uang.

Dua orang yang diduga pelaku pembunuhan pun saat ini telah diamankan polisi saat melintas di Kabupaten Merangin, ketika hendak melarikan diri ke Padang, Sumatera Barat, Selasa (20/11/2018) sore.

Terduga adalah NR (17) dan Y (24), sepasang kekasih yang tinggal di Jakarta.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar mengungkapkan, setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi termasuk rekaman kamera CCTV, pihaknya menemukan titik terang terduga pelaku pembunuhan. Bandar Judi Poker Online

 http://temankartu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Polisi pun melacak keberadaan pelaku. Ternyata, pelaku sudah kabur ke daerah Jambi.

"Jadi kemudian kita melakukan pendalaman ternyata kita tahu bahwa keberadaan pelaku ada di wilayah hukum Polres Marangi, Polda Jambi," ujar Kombes Indra Jafar, Selasa (20/11/2018).

Pelaku dua orang yakni lelaki berinisial IYP dan perempuan berinisial R diamankan pukul 17.30 saat berada di perjalanan, sebut Kombes Indra.

Kombes Indra menyebut, dua orang tersebut sebelumnya sempat bertamu dan menginap di kamar kos korban.

"Untuk kondisi korban, ada luka di bagian kepala karena pukulan benda tumpul. Tapi untuk lebih detilnya kita tunggu hasil dari autopsi. Nanti dari forensik akan mengidentifikasi lebih jauh, hasilnya kita lihat dari labnya sehingga nanti kita cocokan dan kita sesuaikan hasil keterangan saksi-saksi kemudian juga tersngka yang sudah kita amankan," imbuh Indra.

Indra memastikan pihaknya akan segera menjemput kedua pelaku di Jambi untuk menghadapi proses hukum atas perbuatannya.

"Secepatnya akan kita bawa ke Jakarta untuk diproses," ujarnya

Sementara itu, korban diketahui bukan penghuni baru dirumah kos yang biaya sewanya sebesar Rp 2 Jutaan perbulan itu.

Iin diketahui sudah tiga tahun menghuni rumah kost yang terbilang mewah tersebut.

Sebab, setiap kamar dilengkapi pendingin ruangan, lemari, dan kamar mandi.

Iin dikenal sebagai perempuan berparas cantik dengan kulit putih dan tubuh semampai.

Ketua RT 03 Hajah Mamnun mengatakan, Iin bersama beberapa temannya sering terlihat sekitar pukul 19.00, saat ia hendak berangkat ke tempat kerjanya.

"Kalau habis maghrib dia naik ojek online ke tempat kerjanya. Saya tidak kenal baik dia, karena dia sering tidak berada di kos meskipun dia orang lama di kos itu," kata Hajah Mamnun ditemui Warta Kota dikediamannya.

Ia bilang, Iin berasal dari daerah Sumatera Selatan dan kerap membawa pempek sebagai oleh-oleh untuk penjaga kos usai pulang ke kampung halaman.

"Kalau soal kehidupan pribadinya lebih jauh saya tidak tahu. Karena dia juga tidak pernah bikin surat izin tinggal sementara kepada saya," imbuhnya. Bandar Judi Togel Online

 http://teman4d.online/

Melansir Tribun Jambi, pembunuhan tersebut dilakukan karena keduanya kesal ditipu korban.

Kepada petugas, Y mengatakan pada malam kejadian, Senin (19/11/2018), korban pulang ke indekosnya sembari marah-marah dan bertengkar hebat dengan pacarnya.

Pertengkaran itu dipicu masalah uang cas. NR yang juga bekerja sebagai wanita pendamping tamu klub malam itu, dijanjikan uang cas Rp 1,2 juta oleh korban. Tapi, nyatanya NR hanya diberi Rp 500 ribu.

Kesal dengan pertengkaran itu, Y kemudian memukul korban dengan sebuah palu di bagian kepalanya. Karena pukulan itu, korban mengeluarkan banyak darah.

Diduga kehabisan darah, akhirnya korban tewas di tempat.

Karena panik, kedua pelaku mencoba menyembunyikan korban di dalam lemari pakaian.

Tak lama kemudian, kedua pelaku melarikan diri menggunakan bus antar kota antar provinsi dengan tujuan Padang, Sumatera Barat.

Hal itupun dibenarkan oleh Kapolres Merangin AKBP I Kade Utama Wijaya.

"Saat ini pelaku masih di Polres Merangin. Rencana hari ini akan kita antar ke Jakarta," bilang Kapolres.


EmoticonEmoticon