Minggu, 07 Oktober 2018

Seorang Perempuan yang Memiliki Fantasi Seks Sangat Liar Akhirnya Tewas Usai Berhubungan Badan Dengan Suami

 Seorang Perempuan yang Memiliki Fantasi Seks Sangat Liar Akhirnya Tewas Usai Berhubungan Badan Dengan Suami

Perempuan berinisial SP (29) meninggal usai melakukan hubungan badan disertai kekerasan dengan suaminya, AW di Ruko Aladin, Batam Centre, Kamis (4/10/2018).

Akibat penganiayaan tersebut, SP meregang nyawa di rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam.

Satreskrim Polresta Barelang kemudian menangkap AW pada Jumat (5/10/2018) siang.

Menurutnya, malam itu sebelum bertemu dengan petugas polisi lalulintas di Simpang Kepri Mall, ia sempat membawa SP putar-putar kota Batam. Bandar Judi Poker Online

 http://temankartu.com/app/Default0.aspx?lang=id

Mengaku tak sadar, AW membawa SP hingga ke Barelang dan Nongsa.

Saat itu ia beralasan sedang ilusi di bawah pengaruh narkoba.

Bahkan ia mengakui, mengonsumsi narkoba jenis sabu sejak hari Selasa dan berakhir pada Jumat malam menjelang dini hari.

"Ia saya memang bawa dia putar-putar ke beberapa tempat. Termasuk Nongsa dan Barelang. Perasaan saya mau ketemu sama orang. Tetapi sampai di sana saya sadar kalau saya lagi bawa istri," sebutnya, Sabtu (6/10/2018) siang.

Polisi awalnya curiga AW hendak membuang SP, namun ia mengatakan itu semua di luar kesadarannya.

"Kalau saya niat buang istri saya, pasti saya nggak minta tolong sama polisi untuk antarkan kami ke RSAB kemarin itu," tambahnya.

Kepada polisi, AW mengaku bahwa sang istri memiliki fantasi seks yang liar dan di luar kewajaran.

Walaupun sudah menikah dengan AW, namun SP tetap sering meminta pria lain untuk berhubungan badan dengan suaminya.

SP beralasan, hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan seks pribadinya.

AW memenuhi semua kehendak SP karena ia mengaku sangat mencintainya.

AW sering memboking seorang 'berondong' jika sang istri menginginkannya.

"Dia minta jajajan, cariin brondong. Saya pesankan. Saya bayar Rp 700 ribu. Setelah itu ya sudah, kemudian kami seperti biasa," sebutnya.

Bahkan selain pria, SP sering meminta AW mencarikan seorang perempuan untuk hubungan badan bertiga.

AW mengikuti keinginan SP kendati ia mengaku tidak merasakan nikmatnya bercinta.

"Saya diajak bertiga. Saya mau tetapi saya dingin. Gak terlalu nanggapin, karena saya gak suka sama cewek ini. Itu karena permintaan istri saya saja," sebutnya.

Selain itu, SP diketahui juga melakukan hubungan badan disertai kekerasan bersama AW.

Pengakuan AW ternyata tak hanya omong kosong belaka, ia memiliki bukti bahwa sang istri memiliki fantasi seks yang liar.

"Ada rekamannya di HP dan laptop saya. Itu saya ikat dia di sebuah hotel saat kami berhubungan. Semua bukti itu saya berikan ke polisi," sebutnya.

Terkait luka lebam yang ada di muka SP, AW mengaku tidak mengingatnya.

Ia hanya berpatokan, jika dalam pengaruh sabu, mereka berhubungan badan bak orang kesetanan.

AW menampar, menjambak dan mengikat kekasihnya saat berhubungan badan.

Saat melakukan penyelidikan, polisi menemukan alat-alat yang tidak wajar di kos SP.

Barang yang ditemukan polisi berupa cambuk, beberapa alat kontrasepsi, dan alat seks pria.

Hingga kini polisi belum mendapatkan kepastian apakah benar korban tewas karena ulah AW.

Pasalnya AW sejauh ini masih dalam keadaan sakau karena pengaruh narkoba.

Diketahui sebelum melakukan hubungan badan, AW dan SP mengonsumsi narkoba jenis sabu.


EmoticonEmoticon