Jumat, 02 Juni 2017

Keluarga Belgia tersinggung dengan Kampanye Digital Terbaru Burger King


Sports69 - Burger King mungkin salah satu perusahaan makanan cepat saji yang paling mendunia. Namun kampanye pemasaran terbarunya membuat keluarga kerajaan Belgia merasa tersinggung.

Menjelang pembukaan gerai Burger King pertama di Belgia pada bulan Juni ini, sebuah kampanye pemasaran online meminta orang-orang Belgia untuk memilih antara Raja Philippe yang memegang tahta sebagai raja di negara tersebut sejak tahun 2013 atau memilih Whopper, yang diklaim sebagai raja oleh Burger King dan telah menjadi maskot Burger King.

Whopper sendiri merupakan menu burger yang telah menjadi menu andalan Burger King selama berpuluh-puluh tahun, dengan maskot seorang raja memakai mahkota. Pemasaran digital ini dibuka dengan tulisan. "Dua raja, satu tahta. Siapa yang akan menang? Pilih sekarang.".

Menurut situs, pngguna yang memilih Raja Phillipe diminta Buger King untuk mempertimbangkan kembali pilihan mereka dengan munculnya pertanyaan "Apa Anda yakin? Dia tidak akan menjadi orang yang menggoreng kentang goreng Anda."

Di situs resmi Burger King Belgia, Raja Philippe digambarkan sebagai karakter kartun, dimana menurut BBC, pengunaan ilustrasi atau gambar anggota kerajaan dalam sebuah situs atau pemberitaan harus menggunakan izin dari pihak kerajaan sebelum dimuat ke publik. Sehingga apa yang dilakukan Burger King termasuk ke dalam pelanggaran dalam ketentuan hukum yang berlaku.

"Kami menolak adanya iklan ini. Karena ini semua untuk tujuan komersial, sehingga kami tidak akan memberikan izin untuk publisitas ini." ungkap Pierre Emmanuel de Bauw selaku juru bicara kerajaan.

Voting online ini masih berjalan hingga tanggal 19 Juni mendatang, dengan rencananya Burger King dijadwalkan akan membuka gerai pertama mereka di Belgia pada akhir bulan Juni.

Shana Van de Broeck, selaku perwakilan dari perusahaan Burger Brands Belgium yang memiliki perusahaan Burger King di luar negeri, mengatakan kepada kantor berita EFE bahwa pihaknya belum menerima komunikasi formal dari pihak kerajaan perihal masalah ini. Namun Shana menambahkan bahwa mereka akan lebih berhati-hati di kedepannya.

"Kami sedang mempertimbangkan semuanya, termasuk ke dalam perubahan kampanye digital Burger King, kita akan terus mengkomunikasikannya." pungkas Shana.


EmoticonEmoticon