Jumat, 07 Juli 2017

Imam Masjid baru di Jerman mendapat ratusan ancaman mati setiap hari





Trensports69 | Imam Masjid baru di Jerman mendapat ratusan ancaman mati setiap hari

Sebuah masjid baru telah dibuka di Berlin, Jerman akhir bulan Juni lalu. Keberadaan masjid yang dianggap paling liberal tersebut telah memicu kemarahan dunia muslim.

Bahkan otoritas agama di Mesir telah mengecam masjid yang disebutnya tidak Islami itu.

Pendiri sekaligus imam masjid tersebut, Seyran Ates mengaku menerima ratusan ancaman pembunuhan dirinya setiap hari.

"Saya menerima ratusan ancaman mati setiap hari. Saya bergantung pada perlindungan pribadi, namun saya akan terus bangkit demi organisasi saya. Islam butuh perubahan, dan bersama-sama dengan para pendukung kami di seluruh dunia, kami bisa membuat perbedaan," ujar Ates kepada CBS News, Jumat (7/7/2017).

Masjid Ibn-Rushd-Goethe yang didirikan oleh Ates, menyewa sebuah ruangan di dalam Gereja Lutheran di Berlin. Wanita keturunan Turki itu mengatakan, dirinya ingin menciptakan sebuah tempat di mana Sunni, Syiah, Alawiyah dan bahkan para anggota komunitas LGBT bisa beribadah berdampingan.

Bahkan, bila di masjid pada umumnya tempat laki-laki dan perempuan dipisah, di masjid Ibn-Rushd-Goethe, mereka boleh beribadah secara berdampingan.

Ates yang merupakan pengacara dan aktivis HAM itu, telah sejak lama menantang interpretasi konservatif agama Islam, yang menurutnya sudah tidak lagi relevan dengan kehidupan era modern.

Keberadaan masjid ini mengundang kemarahan banyak muslim di dunia yang menyebutnya "menjijikkan dan berdosa karena tidak menghormati unsur-unsur kunci keyakinan Islam.

Otoritas agama di Mesir, Dar al-Ifta al-Masriyyah telah mengeluarkan fatwa yang menyebut masjid Ibn-Rushd-Goethe sebagai "serangan terhadap Islam." Institusi Al-Azhar di Mesir juga menyebut masjid tersebut "inovasi agama yang tidak disetujui oleh syariat Islam".

Badan urusan agama Turki, Diyanet juga ikut mengomentari masjid baru tersebut. Disebutkan bahwa masjid itu tidak sejalan dengan prinsip ibadah, metodologi ataupun pengalaman selama lebih dari 14 abad. Bahkan menurut Diyanet, masjid tersebut hanyalah eksperimen yang dimaksudkan untuk merusak agama Islam.

Diyanet dan sejumlah surat kabar pro-pemerintah di Turki bahkan mengaitkan masjid Ibn-Rush-Goethe dengan ulama ternama Turki yang bermukim di Amerika Serikat, Fethullah Gulen dan pendukungnya.

Gulen dan jaringannya dituding oleh pemerintah Turki sebagai dalang kudeta militer yang gagal pada Juli 2016 lalu.

Kepada CBS News, Ates menyebut tudingan dirinya bekerja sama dengan Gulen sebagai hal yang konyol.

"Ini jadi semakin dan makin konyol. Ini bukan lagi urusan agama, ini tentang Erdogan dan tujuannya untuk menekan warga Turki yang progresif, liberal," ujarnya mengenai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.


EmoticonEmoticon