Simpul senyum Indah Kusumaningrum terus merekah sewaktu hadir dalam peluncuran program di bidang kesehatan Pemkot Bandung, Layad Rawat dan Motor Ambulans.
Indah yang juga tenaga medis dalam program itu mendapat sorotan lantaran didaulat menjadi duta dalam program tersebut. Gadis kelahiran Padang 9 April 1995 itu menceritakan perjalanannya hingga didapuk menjadi duta program Layad Rawat.
Indah yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Ahmad Yani (Unjani) itu terlibat dalam program Pemkot Bandung atas ajakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
“Kenapa berminat karena saya enggak tahu awalnya ada program ini. Kebetulan Kang Emil minta saya jadi dutanya. Saya langsung diminta Kang Emil, kenalannya dari Instagram. awalnya Kang Emil pasang foto program Layad Rawat, sekalian saja saya diminta jadi dokternya,” ujar Indah di Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (26/7/2017).
Program Layad Rawat merupakan program pelayanan kesehatan jemput bola di mana para tenaga medis akan datang ke rumah pasien. Para petugas medis dilengkapi peralatan medis dan sepeda motor jenis matik untuk mengakses rumah pasien.
Indah mengaku tak keberatan jika harus melayani urusan kesehatan warga Bandung dengan menggunakan sepeda motor. Indah menganggap hal tersebut menjadi risiko sebagai seorang tenaga medis.
“Kita pakai motor ambulans. Sebetulnya hampir sama saja dengan ketika berjaga di UGD jadi pasien apa saja bisa datang. Bedanya kita yang datang ke pasien. Saya siap melayani warga Bandung, ” ucap dara berusia 23 tahun itu.
Indah menilai, program jemput bola itu sangat cocok diterapkan di Bandung. Ia berpendapat, dengan kondisi area pemukiman padat, perlu waktu lebih bagi pasien untuk menuju rumah sakit.
Namun, dengan adanya motor ambulans, pasien bisa mendapat perawatan lebih cepat tanpa harus menuju rumah sakit.
“Banyak banget yang mendukung terutama dari tim medis teman-teman sejawat di kedokteran. Jadi intinya saya sangat mendukung. Saya di sini tugasnya jadi tim dokternya, ” jelasnya.
EmoticonEmoticon